Tahun 2022, Angka Kematian Ibu di Majene Tertinggi di Sulbar

859

fikes.unsulbar.ac.id. Jumat 29 September 2023 diadakan diseminasi hasil penelitian yang berhubungan dengan angka kematian ibu di Kabupaten Majene yang bertempat di Ruang Pola Bupati Kabupaten Majene oleh Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat yang bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Majene. Tim peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan diketua oleh dr. Evawati, M.Kes.

Acara diseminasi hasil penelitian ini dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi di lingkup Pemerintah Kabupaten Majene terutama yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dalam upaya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Majene. Plt. Kepala Balitbang Inayah, St.,MT. beserta Stakeholder lainnya dan staf dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Majene, Para Dosen dan beberapa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan, para Lurah dan Camat, Kepala Puskesmas lingkup Kabupaten Majene beserta Kepala Dinas Kesehatan, perwakilan dari Rumah Sakit beserta Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Kandungan hadir dalam acara ini.

Diseminasi hasil penelitian ini dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Majene yang sekaligus memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan yang berjudul Diseminasi Hasil Penelitian “Analisis Implementasi Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Majene” yang merupakan hasil kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Majene Bekerjasama dengan Universitas Sulawesi Barat.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Prof.,Dr. Muzakkir, M.Kes dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kegiatan ini kami sambut sangat suportif, memberikan dukungan ke Tim dari Fikes Unsulbar yang diketuai oleh dr. Eva dan berharap dari 3 Dharma dalam Perguruan Tinggi, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat adalah yang terbesar karena sejatinya para dosen adalah mata air pembangunan sehingga ketika ada sesuatu yang dikerjakan di masyarakat sejatinya memang berasal dari Perguruan Tinggi karena disana ada database para dosen setiap tahunnya melakukan riset, beliau pun berharap agar masyarakat dan pemerintah dapat menggunakannya baik sebagai informasi maupun sebagai strategi dalam memberikan solusi. Salah satu indikator pembangunan di sebuah negara maupun daerah dikatakan bagus adalah ketika Angka Kematian Ibu rendah kalau masih tinggi bisa dipastikan bahwa belum bagus pelayanan kesehatan didaerah tersebut ungkap Prof Muzakkir.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof., Dr, Ridwan, SKM.,M.Kes.,M.Sc.,PH. Senada dengan apa yang disampaikan oleh Dekan Muzakkir beliau memaparkan bahwa Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan Indikator utama derajat kesehatan suatu negara dan hal ini merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Negara kita seperti yang tercantum dalam RJPMN 2020-2024.

Trend Angka Kematian Ibu dan Bayi menurun namun masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) disparitas angka kematian antar provinsi masih tinggi. Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan jumlah kematian terbanyak dan persen (%) kematian pada tahun 2022 disusul Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Timur, NTT, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Majene adalah penyumbang terbesar dalam Angka Kematian Ibu untuk tingkat Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah Kasus sebanyak 15 orang ungkap Prof Ridwan dalam pemaparannya.

Kegiatan diseminasi kali diikuti cukup antusis oleh para peserta ditandai dengan banyak peserta yang ingin menyampaikan ide, tanggapan, testimoni maupun curhat dari para pelaku yang memberikan kesehatan secara langsung maupun tidak langsung. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene memaparkan bahwa telah melaksanakan berbagai program dalam upaya untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan juga melaporkan bahwa Angka Kematian Ibu untuk tahun ini telah mengalami penurunan sampai saat ini terjadi 3 kasus kematian Ibu melahirkan ungkapnya.)*